Monday, December 11, 2006

Terasa segar, belum tentu sehat loh...!

Assalamu’alaiku wr. wb.

Akhir-akhir ini banyak sekali kasus keracunan yang menimpa anak-anak seusia kita. Aku jadi ingin sekali mengajak teman-teman untuk berhati-hati jika jajan atau mengkonsumsi sesuatu yang nantinya kita makan. Pepatah "teliti sebelum membeli" harus benar-benar diterapkan mengingat bahaya yang mengancam di balik produk makanan atau minuman yang sering kita beli terutama makanan dan minuman kemasan.

Emang sih dampaknya pada umumnya tidak kita rasakan dalam waktu dekat seperti kasus keracunan yang langsung bisa dilihat akibatnya. Tetapi bahayanya kita rasakan setelah kondisi badan kita rusak akibat tertimbunnya zat-zat yang berbahaya yang kita konsumsi. Lagi pula setiap orang kan kondisi badannya beda-beda, jadi daya tahannyapun berbeda, ada yang dalam waktu dekat sudah merasakan akibatnya atau malah bertahun-tahun baru terasa akibatnya dan kondisinya sudah sangat parah.

Aku baca di Internet dan beberapa harian umum, beberapa hari sebelum aku berangkat ke Jakarta untuk Konferensi Anak 2006, Komite Masyarakat Anti Bahan Pengawet (Kombet), Selasa (14/11), mengumumkan penemuannya tentang penggunaan bahan pengawet pada minuman kemasan. Zat pengawet yang ada dalam minuman kemasan itu sangat berbahaya. Salah satunya dapat menyebabkan penyakit Sistemic Lupus Erythematosus (SLE) yang menyerang sistem kekebalan tubuh.

Riset dilakukan Kombet pada 17 Oktober hingga 3 November terhadap 15 minuman dalam kemasan. Penelitian terhadap sampel yang diambil secara acak dari swalayan dan warung ini dilakukan di tiga laboratorium, yakni di Sucofindo Jakarta, M-Brio Bogor, dan Bio-Farmaka Bogor. Sampel yang diambil untuk riset dilakukan secara acak, terutama pada jenis produk minuman isotonik. Penelitian dilakukan untuk mencari kalsium sorbat (K Sorbat) dan natrium benzoat (NA benzoat) yang memang digunakan sebagai pengawet dalam minuman kemasan.

Berdasarkan hasil riset Sucofindo Jakarta, produk yang terdeteksi mengandung pengawet natrium benzoat (Na benzoat) adalah Zporto (376,17 miligram/liter), Freez Mix (267,84 mg/l), Arinda Sweat (286,08 mg/l), Zhuka Sweat (214,15 mg/l), Kino Sweat (260,86 mg/l), Amazone (433,30 mg/l) Boyzone (280,41 mg/l), Amico Sweat (289,93 mg/l), dan Pocap (263,39 mg/l). Produk yang mengandung Kalium sorbat (K sorbat) adalah Zegar (95,37 mg/l). Sementara, yang terdeteksi mengandung Na benzoat dan K sorbat adalah Mizone (107,28 mg/l dan 91,20 mg/l).

Sedangkan hasil riset M-Brio Bogor yang dikeluarkan pada 3 November terhadap produk yang sama menunjukkan Mizone (khususnya rasa orange lime) mengandung K sorbat 113 mg/l dan Freez Mix mengandung Na benzoat 120 mg/l. Berikutnya, Arinda Sweat (Na benzoat 119 mg/l), Zegar (K sorbat 116 mg/l), Zhuka Sweat (Na benzoat 117 mg/l) Kino Sweat (Na benzoat 122 mg/l), Amazon (Na benzoat 118 mg/l), Boyzone (Na benzoat 123 mg/l) V-Zone (Na benzoat 120 mg/l) Americo Sweat (Na benzoat 121 mg/l) dan Pokap (Na benzoat 123 mg/l).

Bio Farmaka Research Center IPB Bogor juga menemukan Mizone rasa passian fruit dan orange lime mengandung pengawet natrium benzoat dan kalium sorbat, demikian pula pada produk Jungle Jus.

"Hasil penelitian itu kami klasifikasikan menjadi empat kategori," kata Ketua Kombet, Nova Kurniawan. Kategori pertama adalah produk yang tidak ditemukan bahan pengawet natrium benzoate dan kalium sorbat, yakni Pocari Sweat, Vita-Zone, NU Apple EC, Jus AFI, dan Sportion. Kategori kedua, produk yang memakai pengawet Natrium benzoat dan mencantumkannya di label kemasan. Minuman yang masuk kategori ini adalah Freezz Mix, Ize Pop, Nihau Orange Drink, Zhuka Sweat, Amazone, Kino Sweat, Arinda Sweat, Arinda Ice Coffee, Cafeta, Vzone, Pocap, Amico Sweat, Okky Jelly Drink, Deli Jus, dan Fruitsam. Kategori ketiga adalah minuman yang mengandung dua pengawet, natrium benzoat dan kalium sorbat, tetapi hanya mencantumkan satu jenis pengawet, yakni Mizone, Boy-zone, dan Zegar Isotonik. Kategori keempat, minuman yang mengandung pengawet tapi tidak mencantumkannya dalam label kemasan. Minuman tersebut adalah Kopi Kap, Jolly Cool Drink, Zporto, Jungle Juice, Zestea, dan Mogu-mogu.

Paling mengerikan adalah ketika di Jakarta aku tahu bahwa berbagai jenis penyakit bisa timbul akibat akumulasi dari bahan tersebut dalam tubuh, misalnya kanker dan menyebabkan Systemic Lupus Erythematosus (SLE). Penyakit Lupus ini sangat mengerikan, aku baru tahu tentang penyakit Lupus dari temen sekamarku ketika Konferensi Anak 2006, kebetulan tantenya adalah ketua Yayasan Lupus Indonesia.

Lupus adalah penyakit kronik/menahun yang di kenal sebagai penyakit autoimun. Banyak orang tidak mengetahui tentang penyakit lupus atau lengkapnya Systemic Lupus Erythematus (SLE) sehingga cukup banyak yang beranggapan lupus merupakan penyakit langka dan jumlah pasiennya sedikit, padahal pada kenyataannya jumlah pasien lupus sangat banyak dan semakin meningkat.

Lupus dikatakan Great Imitator atau peniru ulung atau juga disebut penyakit seribu wajah karena menyerupai penyakit lain (mimikri). Lupus menyerang seluruh organ tubuh dan hampir separuh pasien terserang organ vitalnya seperti ginjal, jantung, hati, paru, darah, syaraf, mata, sendi dan kulit. Sayangnya lupus sangat sulit dikenali karena tidak ada gejala khusus pada orang-orang yang terkena lupus sehingga seringkali pasien datang pada dokter umum atau ahli beragam karena diagnosis ditemukan setelah dokter secara bertahap mempelajari riwayat kesehatan pasien dan mengabungkan berbagai keluhan itu. Sampai saat inipun belum ada pemeriksaan yang hanya sekali periksa orang bisa ketahuan mengidap lupus.

Oh ya, ada beberapa minuman yang sudah ditarik dari peredaran tetapi mungkin masih ada yang menjualnya, dan teman-teman harus hati-hati. TOTOK SUDJIANTO Kepala Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen BPOM Surabaya pada YULIA reporter Suara Surabaya, Senin (04/12) menerangkan, penarikan sesuai intruksi Badan POM RI. Lima produk minuman itu Mogu-mogu produksi Cara Sehat Farma Jakarta, Z-Porto produksi Tansaka Mitra Rahardja Sukabumi, Jungle Juice produksi Diamond Coldstore Jakarta, Mizone produksi Tirta Investama Pasuruan, dan Zeas Tea produksi Tangmas Bogor.


Dari 100 contoh minuman bersoda dan minuman ringan yang diteliti, ditemukan 5 jenis minuman yang mengandung kadar benzene melebihi standart yang ditetapkan yaitu 5 ppb (part per bilion). Pada lima jenis minuman tersebut kadar benzene yang ditemukan mencapai hingga 79 ppb.

Benzene adalah suatu bahan kimia yang dapat menjadi pemicu terjadinya leukemia. Pada minuman tersebut dapat ditemukan dua jenis kandungan yaitu vitamin C yang disebut asam askorbat dan dua zat pengawet: sodium benzoate dan potassium benzoate. Kemungkinan saat itu kandungan benzene tidak ditemukan, namun para ahli mengatakan bahwa faktor terpaparnya udara panas dan sinar dapat memicu terbentuknya benzene pada minuman tersebut.

Tes yang dilakukan FDA (Food and Drug Adnimistration), seperti BPOM-nya Amerika, terhadap berbagai jenis minuman bersoda menunjukkan bahwa kandungan benzene yang terdapat pada minuman jus atau minuman soda memiliki problem kesehatan yang serius. FDA dianjurkan untuk terus melakukan penelitian tentang bagaimana terbentuknya benzene, termasuk faktor panas yang merupakan penyebabnya, serta cara penyimpanan yang benar sehigga minuman tersebut tetap terjaga keamanannya.

Aku juga berharap teman-teman waspada terhadap makanan yang terasa sangat gurih yang banyak disukai anak-anak seusia kita dan orang dewasa, seperti roti, kue dan ayam goreng fast food dan sea food. Dalam waktu singkat memang dampak dari makanan yang mengandung zat kimia atau pengawet lainnya belum terasa. Namun, dalam jangka waktu beberapa tahun kemudian kondisi badan bagi anak-anak seperti kita atau orang yang kencanduan makanan gurih itu akan membawa dampak negatif bagi tubuh.

Selain itu jangan mudah tertarik pada minuman dan makanan yang datang dari luar negeri, karena setelah dilakukan penelitian, kebanyakan barang yang sudah habis masa berlakunya atau produk yang tidak laku di negara tersebut dan dikemas dalam bentuk serta merk yang baru di daerah kita menjadi makanan dan minuman yang sangat menarik untuk anak-anak. Contohnya minuman spray/permen spray yang sudah menimbulkan banyak korban anak-anak yang keracunan.

Oh ya, teman-teman juga jangan khawatir jika mengkonsumsi sesuatu, tetapi telitilah apa saja yang akan kita makan atau minum, karena meski ada pengawetnya, tetapi bahan pengawet yang digunakan masih di bawah ambang batas ketentuan Depkes. Mereka (Depkes) mengukurnya dari nilai acceptable daily intake (ADI). (ADI ini Maksudnya apa ya? Pak Kuntum bisa menjelaskan?)

Biar kita enggak parno (takut banget=paranoid) dengan minuman kemasan, sebaiknya kita menghitung berapa natrium benzoate yang aman bisa masuk ke tubuh kita setiap harinya. Contohnya begini, kadar natrium benzoat memiliki ambang batas 600 mg/liter, sedangkan hasil temuan Kombet menyebutkan, angka antara 90 mg/liter sampai 110 mg/liter. Adapun ambang batas kalium sorbat yang tidak membahayakan tubuh 25 mg per kg berat badan manusia. Jadi, kalau seseorang dengan berat badan 40 kg meminum 1.000 mg kalium sorbat lewat empat botol air isotonik, berdasarkan kajian risiko yang dilakukan WHO, itu tidak berbahaya. Lagi pula, benzoat sering digunakan di rumah untuk membuat acar, es buah atau juice buah. Jadi enggak berbahaya. Bisa kan dalam sehari menghitung berapa natrium benzoat yang aman kita konsumsi?

Nah, aku mau usul nih, bagaimana jika secara berkala sekolah memeriksa makanan atau minuman yang dijual di sekitar sekolah (ada tim peneliti khusus yang anggotanya bapak dan ibu guru yang (maaf) agak galak). Jika sekiranya berbahaya, penjual diberi tahu, atau setiap wali kelas memberitahukan bahwa makanan atau minuman tersebut berbahaya, jadi jangan dikonsumsi. Atau jika teman-teman mempunyai informasi mengenai makanan dan minuman yang tidak layak konsumsi tetapi dijual bebas, ya tulis aja di papan pengumuman, di mading kelas, di Kuntum atau informasikan pada bapak dan ibu guru agar bisa disebarluaskan di lingkungan Keluarga Besar SD H. Isriati Baiturrahman. Jadi selain menjaga diri sendiri agar tetap sehat kita juga dapat ikut menjaga teman-teman dan lingkungan kita supaya sehat juga.

Buat teman-teman, aku kasih tahu cara memberi tahu teman-teman yang lain supaya tertarik pada berita yang kita bawa. Caranya adalah seperti kalau kita ngomongin gossip seleb atau film yang lagi populer. Diawali dengan. “Eh tau enggak,……” atau “Kamu pernah denger ini enggak? ………….dst” atau “Eh katanya …….bla …. bla,,,,,,loh” atau apa aja deh, seperti ngobrol gitu, yang penting enggak terlihat menggurui atau sok tau. Temen pasti sebel kalau kita sok menggurui atau berlagak sok tau.

Nah, kalau enggak bisa juga, coba informasinya kamu tulis di kertas, tempelkan di papan pengumuman. Paling bagus lagi kalau kamu susun yang rapi, soal bahasa dan lainnya cuekin dulu, trus kirim ke Kuntum (yang penting informasinya tersampaikan). Pak Kuntum pasti mengerti dan jika tulisanmu tidak dimuat, jangan kecewa, setidaknya kamu sudah memberi ide pada Pak Kuntum untuk mencari informasi lebih lanjut.

Bye…….selamat menjaga kesehatan diri dan lingkunganmu!
Oh ya Untuk Blogger yang membaca blog ini, KUNTUM adalah majalah sekolahku. Keren loh, banyak isinya yang bermanfaat!
Wassalammu’alaikum wr. wb.