Monday, December 11, 2006

Terasa segar, belum tentu sehat loh...!

Assalamu’alaiku wr. wb.

Akhir-akhir ini banyak sekali kasus keracunan yang menimpa anak-anak seusia kita. Aku jadi ingin sekali mengajak teman-teman untuk berhati-hati jika jajan atau mengkonsumsi sesuatu yang nantinya kita makan. Pepatah "teliti sebelum membeli" harus benar-benar diterapkan mengingat bahaya yang mengancam di balik produk makanan atau minuman yang sering kita beli terutama makanan dan minuman kemasan.

Emang sih dampaknya pada umumnya tidak kita rasakan dalam waktu dekat seperti kasus keracunan yang langsung bisa dilihat akibatnya. Tetapi bahayanya kita rasakan setelah kondisi badan kita rusak akibat tertimbunnya zat-zat yang berbahaya yang kita konsumsi. Lagi pula setiap orang kan kondisi badannya beda-beda, jadi daya tahannyapun berbeda, ada yang dalam waktu dekat sudah merasakan akibatnya atau malah bertahun-tahun baru terasa akibatnya dan kondisinya sudah sangat parah.

Aku baca di Internet dan beberapa harian umum, beberapa hari sebelum aku berangkat ke Jakarta untuk Konferensi Anak 2006, Komite Masyarakat Anti Bahan Pengawet (Kombet), Selasa (14/11), mengumumkan penemuannya tentang penggunaan bahan pengawet pada minuman kemasan. Zat pengawet yang ada dalam minuman kemasan itu sangat berbahaya. Salah satunya dapat menyebabkan penyakit Sistemic Lupus Erythematosus (SLE) yang menyerang sistem kekebalan tubuh.

Riset dilakukan Kombet pada 17 Oktober hingga 3 November terhadap 15 minuman dalam kemasan. Penelitian terhadap sampel yang diambil secara acak dari swalayan dan warung ini dilakukan di tiga laboratorium, yakni di Sucofindo Jakarta, M-Brio Bogor, dan Bio-Farmaka Bogor. Sampel yang diambil untuk riset dilakukan secara acak, terutama pada jenis produk minuman isotonik. Penelitian dilakukan untuk mencari kalsium sorbat (K Sorbat) dan natrium benzoat (NA benzoat) yang memang digunakan sebagai pengawet dalam minuman kemasan.

Berdasarkan hasil riset Sucofindo Jakarta, produk yang terdeteksi mengandung pengawet natrium benzoat (Na benzoat) adalah Zporto (376,17 miligram/liter), Freez Mix (267,84 mg/l), Arinda Sweat (286,08 mg/l), Zhuka Sweat (214,15 mg/l), Kino Sweat (260,86 mg/l), Amazone (433,30 mg/l) Boyzone (280,41 mg/l), Amico Sweat (289,93 mg/l), dan Pocap (263,39 mg/l). Produk yang mengandung Kalium sorbat (K sorbat) adalah Zegar (95,37 mg/l). Sementara, yang terdeteksi mengandung Na benzoat dan K sorbat adalah Mizone (107,28 mg/l dan 91,20 mg/l).

Sedangkan hasil riset M-Brio Bogor yang dikeluarkan pada 3 November terhadap produk yang sama menunjukkan Mizone (khususnya rasa orange lime) mengandung K sorbat 113 mg/l dan Freez Mix mengandung Na benzoat 120 mg/l. Berikutnya, Arinda Sweat (Na benzoat 119 mg/l), Zegar (K sorbat 116 mg/l), Zhuka Sweat (Na benzoat 117 mg/l) Kino Sweat (Na benzoat 122 mg/l), Amazon (Na benzoat 118 mg/l), Boyzone (Na benzoat 123 mg/l) V-Zone (Na benzoat 120 mg/l) Americo Sweat (Na benzoat 121 mg/l) dan Pokap (Na benzoat 123 mg/l).

Bio Farmaka Research Center IPB Bogor juga menemukan Mizone rasa passian fruit dan orange lime mengandung pengawet natrium benzoat dan kalium sorbat, demikian pula pada produk Jungle Jus.

"Hasil penelitian itu kami klasifikasikan menjadi empat kategori," kata Ketua Kombet, Nova Kurniawan. Kategori pertama adalah produk yang tidak ditemukan bahan pengawet natrium benzoate dan kalium sorbat, yakni Pocari Sweat, Vita-Zone, NU Apple EC, Jus AFI, dan Sportion. Kategori kedua, produk yang memakai pengawet Natrium benzoat dan mencantumkannya di label kemasan. Minuman yang masuk kategori ini adalah Freezz Mix, Ize Pop, Nihau Orange Drink, Zhuka Sweat, Amazone, Kino Sweat, Arinda Sweat, Arinda Ice Coffee, Cafeta, Vzone, Pocap, Amico Sweat, Okky Jelly Drink, Deli Jus, dan Fruitsam. Kategori ketiga adalah minuman yang mengandung dua pengawet, natrium benzoat dan kalium sorbat, tetapi hanya mencantumkan satu jenis pengawet, yakni Mizone, Boy-zone, dan Zegar Isotonik. Kategori keempat, minuman yang mengandung pengawet tapi tidak mencantumkannya dalam label kemasan. Minuman tersebut adalah Kopi Kap, Jolly Cool Drink, Zporto, Jungle Juice, Zestea, dan Mogu-mogu.

Paling mengerikan adalah ketika di Jakarta aku tahu bahwa berbagai jenis penyakit bisa timbul akibat akumulasi dari bahan tersebut dalam tubuh, misalnya kanker dan menyebabkan Systemic Lupus Erythematosus (SLE). Penyakit Lupus ini sangat mengerikan, aku baru tahu tentang penyakit Lupus dari temen sekamarku ketika Konferensi Anak 2006, kebetulan tantenya adalah ketua Yayasan Lupus Indonesia.

Lupus adalah penyakit kronik/menahun yang di kenal sebagai penyakit autoimun. Banyak orang tidak mengetahui tentang penyakit lupus atau lengkapnya Systemic Lupus Erythematus (SLE) sehingga cukup banyak yang beranggapan lupus merupakan penyakit langka dan jumlah pasiennya sedikit, padahal pada kenyataannya jumlah pasien lupus sangat banyak dan semakin meningkat.

Lupus dikatakan Great Imitator atau peniru ulung atau juga disebut penyakit seribu wajah karena menyerupai penyakit lain (mimikri). Lupus menyerang seluruh organ tubuh dan hampir separuh pasien terserang organ vitalnya seperti ginjal, jantung, hati, paru, darah, syaraf, mata, sendi dan kulit. Sayangnya lupus sangat sulit dikenali karena tidak ada gejala khusus pada orang-orang yang terkena lupus sehingga seringkali pasien datang pada dokter umum atau ahli beragam karena diagnosis ditemukan setelah dokter secara bertahap mempelajari riwayat kesehatan pasien dan mengabungkan berbagai keluhan itu. Sampai saat inipun belum ada pemeriksaan yang hanya sekali periksa orang bisa ketahuan mengidap lupus.

Oh ya, ada beberapa minuman yang sudah ditarik dari peredaran tetapi mungkin masih ada yang menjualnya, dan teman-teman harus hati-hati. TOTOK SUDJIANTO Kepala Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen BPOM Surabaya pada YULIA reporter Suara Surabaya, Senin (04/12) menerangkan, penarikan sesuai intruksi Badan POM RI. Lima produk minuman itu Mogu-mogu produksi Cara Sehat Farma Jakarta, Z-Porto produksi Tansaka Mitra Rahardja Sukabumi, Jungle Juice produksi Diamond Coldstore Jakarta, Mizone produksi Tirta Investama Pasuruan, dan Zeas Tea produksi Tangmas Bogor.


Dari 100 contoh minuman bersoda dan minuman ringan yang diteliti, ditemukan 5 jenis minuman yang mengandung kadar benzene melebihi standart yang ditetapkan yaitu 5 ppb (part per bilion). Pada lima jenis minuman tersebut kadar benzene yang ditemukan mencapai hingga 79 ppb.

Benzene adalah suatu bahan kimia yang dapat menjadi pemicu terjadinya leukemia. Pada minuman tersebut dapat ditemukan dua jenis kandungan yaitu vitamin C yang disebut asam askorbat dan dua zat pengawet: sodium benzoate dan potassium benzoate. Kemungkinan saat itu kandungan benzene tidak ditemukan, namun para ahli mengatakan bahwa faktor terpaparnya udara panas dan sinar dapat memicu terbentuknya benzene pada minuman tersebut.

Tes yang dilakukan FDA (Food and Drug Adnimistration), seperti BPOM-nya Amerika, terhadap berbagai jenis minuman bersoda menunjukkan bahwa kandungan benzene yang terdapat pada minuman jus atau minuman soda memiliki problem kesehatan yang serius. FDA dianjurkan untuk terus melakukan penelitian tentang bagaimana terbentuknya benzene, termasuk faktor panas yang merupakan penyebabnya, serta cara penyimpanan yang benar sehigga minuman tersebut tetap terjaga keamanannya.

Aku juga berharap teman-teman waspada terhadap makanan yang terasa sangat gurih yang banyak disukai anak-anak seusia kita dan orang dewasa, seperti roti, kue dan ayam goreng fast food dan sea food. Dalam waktu singkat memang dampak dari makanan yang mengandung zat kimia atau pengawet lainnya belum terasa. Namun, dalam jangka waktu beberapa tahun kemudian kondisi badan bagi anak-anak seperti kita atau orang yang kencanduan makanan gurih itu akan membawa dampak negatif bagi tubuh.

Selain itu jangan mudah tertarik pada minuman dan makanan yang datang dari luar negeri, karena setelah dilakukan penelitian, kebanyakan barang yang sudah habis masa berlakunya atau produk yang tidak laku di negara tersebut dan dikemas dalam bentuk serta merk yang baru di daerah kita menjadi makanan dan minuman yang sangat menarik untuk anak-anak. Contohnya minuman spray/permen spray yang sudah menimbulkan banyak korban anak-anak yang keracunan.

Oh ya, teman-teman juga jangan khawatir jika mengkonsumsi sesuatu, tetapi telitilah apa saja yang akan kita makan atau minum, karena meski ada pengawetnya, tetapi bahan pengawet yang digunakan masih di bawah ambang batas ketentuan Depkes. Mereka (Depkes) mengukurnya dari nilai acceptable daily intake (ADI). (ADI ini Maksudnya apa ya? Pak Kuntum bisa menjelaskan?)

Biar kita enggak parno (takut banget=paranoid) dengan minuman kemasan, sebaiknya kita menghitung berapa natrium benzoate yang aman bisa masuk ke tubuh kita setiap harinya. Contohnya begini, kadar natrium benzoat memiliki ambang batas 600 mg/liter, sedangkan hasil temuan Kombet menyebutkan, angka antara 90 mg/liter sampai 110 mg/liter. Adapun ambang batas kalium sorbat yang tidak membahayakan tubuh 25 mg per kg berat badan manusia. Jadi, kalau seseorang dengan berat badan 40 kg meminum 1.000 mg kalium sorbat lewat empat botol air isotonik, berdasarkan kajian risiko yang dilakukan WHO, itu tidak berbahaya. Lagi pula, benzoat sering digunakan di rumah untuk membuat acar, es buah atau juice buah. Jadi enggak berbahaya. Bisa kan dalam sehari menghitung berapa natrium benzoat yang aman kita konsumsi?

Nah, aku mau usul nih, bagaimana jika secara berkala sekolah memeriksa makanan atau minuman yang dijual di sekitar sekolah (ada tim peneliti khusus yang anggotanya bapak dan ibu guru yang (maaf) agak galak). Jika sekiranya berbahaya, penjual diberi tahu, atau setiap wali kelas memberitahukan bahwa makanan atau minuman tersebut berbahaya, jadi jangan dikonsumsi. Atau jika teman-teman mempunyai informasi mengenai makanan dan minuman yang tidak layak konsumsi tetapi dijual bebas, ya tulis aja di papan pengumuman, di mading kelas, di Kuntum atau informasikan pada bapak dan ibu guru agar bisa disebarluaskan di lingkungan Keluarga Besar SD H. Isriati Baiturrahman. Jadi selain menjaga diri sendiri agar tetap sehat kita juga dapat ikut menjaga teman-teman dan lingkungan kita supaya sehat juga.

Buat teman-teman, aku kasih tahu cara memberi tahu teman-teman yang lain supaya tertarik pada berita yang kita bawa. Caranya adalah seperti kalau kita ngomongin gossip seleb atau film yang lagi populer. Diawali dengan. “Eh tau enggak,……” atau “Kamu pernah denger ini enggak? ………….dst” atau “Eh katanya …….bla …. bla,,,,,,loh” atau apa aja deh, seperti ngobrol gitu, yang penting enggak terlihat menggurui atau sok tau. Temen pasti sebel kalau kita sok menggurui atau berlagak sok tau.

Nah, kalau enggak bisa juga, coba informasinya kamu tulis di kertas, tempelkan di papan pengumuman. Paling bagus lagi kalau kamu susun yang rapi, soal bahasa dan lainnya cuekin dulu, trus kirim ke Kuntum (yang penting informasinya tersampaikan). Pak Kuntum pasti mengerti dan jika tulisanmu tidak dimuat, jangan kecewa, setidaknya kamu sudah memberi ide pada Pak Kuntum untuk mencari informasi lebih lanjut.

Bye…….selamat menjaga kesehatan diri dan lingkunganmu!
Oh ya Untuk Blogger yang membaca blog ini, KUNTUM adalah majalah sekolahku. Keren loh, banyak isinya yang bermanfaat!
Wassalammu’alaikum wr. wb.

Saturday, April 01, 2006

28 Maret 2006
Our Special Guess from Japan
Belajar tentang sampah

Saat itu suasana kelas agak ramai karena kami sedang istirahat setelah pulang dari Field Trip ke Kecamatan Semarang Tengah. Tiba-tiba pintu terkunci saat salah seorang temanku ingin keluar kelas. Kami menjadi panik dan sedikit ketakutan. Sebagian dari kami kemudian memanjat meja untuk melihat keluar dari jendela kelas dan berupaya untuk meminta pertolongan dari orang yang ada di luar kelas.
Mas Yogi kemudian datang mencoba membuka dengan kunci pintu tetapi tidak berhasil. Lalu Mas Yogi masuk ke dalam kelas melalui jendela dan berusaha membuka pintu dari dalam kelas, tetapi hal inipun tidak berhasil.
Sementara itu Pak Amir dan tamu dari Bintari sudah ada di luar kelas, siap untuk memulai pelajaran. Kami jadi semakin panik, ada yang berteriak minta tolong, ada yang bersurat-suratan melalui jendela, dan ada yang berandai-andai (ini kelompokku). Kami malah sedikit senang dengan kejadian ini karena sambil menunggu pintu terbuka kami sempat mengandaikan kami terkunci sampai besok pagi tentu seru banget, nginep di kelas bersama-teman-teman, kami bahkan menamainya Persera yaitu Perkemahan Selasa Rabu. Seru banget kan, kalau kami bersama-sama bermalam di dalam kelas, kami bisa saling curhat sepanjang malam, bercanda, cerita-cerita yang seru dan masih banyak lagi yang bisa dilakukan bersama. Bahkan mungkin kami akan tidak tidur sepanjang malam itu sampai pagi lagi dan belajar bersama lagi di kelas. Seru kan?
Setelah Mas Yogi dan rekannya berhasil mendobrak pintu kelas, Pak Amir dan Pak Bambang masuk ke dalam kelas kami, kemudian disusul dua orang asing dan dua orang dari Bintari. Orang asing itu berasal dari negara Jepang. Kami masih terdiam, memperhatikan tamu-tamu kami yang masuk ke dalam kelas kami, ketika Pak Amir menyuruh kami makan bekal kami, karena saat istirahat tadi kami tidak sempat makan karena suasana panik akibat peristiwa pintu yang tiba-tiba terkunci.
Selesai kami makan, tamu dari Bintari memperkenalkan diri. Pertama kami diperkenalkan seorang rekan mereka yang bertugas mendokumentasikan kegiatan yang kami lakukan dengan tustel, namanya Mas Adi, yang kedua diperkenalkan kepada kami adalah Mbak Andi sebagai juru bicara mewakili mereka, yang ketiga kami dikenalkan dengan dua orang tamu yang berasal dari Jepang yaitu Mas Iwa Sa Toku Hiro atau Mas Toku dan Mas Morino Yuki atau Mas Yuki.
Setelah itu kami diperkenalkan dengan tulisan Jepang yaitu huruf Kanji oleh Mas Toku dan Mas Yuki. Kami juga diajari cara menulis dengan bahasa Jepang dan dengan huruf Kanji-Jepang.

Selain itu mereka bercerita bagaimana Jepang menjaga lingkungannya agar tetap bersih. Kata mereka di Jepang masyarakatnya sudah sadar akan pentingnya kebersihan, sehingga jalan-jalan di sana selalu terlihat bersih dan tidak ada sampah sedikitpun. Taman di Jepang juga bersih dan rapi yang membuat pengunjung maupun orang yang melihat taman di sana nyaman. Rumah dan halaman rumah penduduk Jepang juga selalu terlihat rapi dan bersih. Kami juga menjadi tahu, bahwa selain selalu menjaga kebersihan, ternyata Jepang mempunyai cara khusus untuk membuang sampah. Caranya yaitu agar truk sampah mengetahui bahwa itu sampah, adalah dimasukkan ke dalam kantong plastik khusus yang dapat dibeli di Supermarket, sehingga petugas tinggal mengambilnya saja.
Pemerintah Jepang juga mengeluarkan aturan bahwa sampah setelah dibuang di tempat sampah dan tempat sampah itu penuh maka harus dipisahkan, mana sampah organik, mana sampah an-organik, dan mana sampah elektronik. Sampah organik adalah sampah basah, yaitu sampah yang dapat terurai dengan sendirinya oleh alam, seperti sisa makanan, daging, bangakai, daun yang gugur dan lain-lain. Sampah an-organik adalah sampah yang tidak dapat diuraikan sendiri oleh alam sehingga perlu adanya bantuan alat khusus, seperti sampah plastik, kaleng, botol, dan lain-lain. Sampah elektronik adalah sampah yang berasal dari barang-barang elektronik yang sudah tidak diperlukan pemiliknya, misalnya orang jepang mempunyai tv kemudian tvnya rusak, mereka lebih memilih membeli lagi dari pada service, karena kalau di Jepang biaya service lebih mahal dari pada biaya beli lagi.
Setelah sampah-sampah itu terkumpul, kemudian orang-orang Jepang memasukannya dalam kantong plastik khusus sampah. Plastik itu bertulisakan huruf Jepang dan background hurufnya perak. Setelah sampah-sampah itu di masukkan ke plastik khusus, yaitu plastik khusus sampah yang dapat dibeli di supermarket. Ketika truk sampah datang yang ditandai bunyi sirine yang panjang, baru warga setempat yang mendengar bunyi sirine tersebut mengeluarkan sampah-sampah mereka ke depan pagar rumah mereka. Di truk sampah Jepang ada sebuah indikator yang mencatat berapa plastik sampah yang telah masuk, sehingga ketika truk sampah sudah hampir penuh indikator truk sampah mengingatkan, atau kalau truk sampah sudah penuh, mesin pembawa sampah ke dalam truk tidak bisa bergerak. Mesin pembawa sampah ini seperti eskalator. Kalau truk sampah sudah penuh, kemudian truk tersebut membawa sampah-sampah itu ke pabrik daur ulang. Di pabrik daur ulang bahan An – organik menjadi baju, kaleng baru, dll. Kalau yang organik menjadi pupuk, sedangkan yang elektronik menjadi bahan bangunan.
Setelah itu mereka meminjami kami sebuah majalah yang terbit di Jepang. Wah!!! Keren banget. Majalahnya sangat bagus, sampulnya tebal dan setiap lembarnya sangat tebal dibandingkan dengan majalah yang sering kita baca atau kita beli di Indonesia. Majalahnya nggak bisa dibaca!. Tulisannya menggunakan huruf kanji semua. Jadinya aku cuma melihat gambarnya saja. Pada sampulnya tampak dua tokoh kartun dan ditengahnya ada globe yang nampaknya hidup seperti tokoh kartun yang lain. Dari gambar-gambar yang ada di dalam buku itu, aku menyimpulkan bahwa buku itu menceritakan tentang bagaimana cara memisahkan sampah orgganik, an-organik dan sampah elektronik, bagaimana cara daur ulang sampah dan ada gambar-gambar yang memperlihatkan hasil dari daur ulang sampah-sampah tersebut.
Kemudian kami dipersilahkan untuk bertanya. Mereka menjawab dengan jawaban singkat dan agak susah melafalkannya, jadi kesannya seperti baru belajar ngomong. Selesai tang jawab, kita di suruh membaca surat dari teman-teman kita di Jepang. Masing-masing anak mendapat sebuah surat, tetapi karena ada surat yang tersisa maka diantara kami ada yang mendapat dua buah surat. Surat-surat mereka pendek dan kadang disertai gambar tangan mereka yang lucu-lucu.
Surat mereka menggunakan huruf Kanji-Jepang sehingga kami tidak mungkin bisa membacanya. Tetapi ada lembaran yang satu lagi yang isinya terjemahan dari surat itu yang menggunakan huruf latin dan diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, sehingga dengan mudah kami dapat memahami isi surat tersebut dan membalasnya.
Aku mendapat surat dari Kouta Hasumi, seorang anak lelaki Jepang yang duduk di kelas 5 SD di Jepang. Isi suratnya:

Salam buat teman-teman Indonesia
Saya mendengar bahwa lingkungan Indonesia tercemar di presentasi yang saya punya.
Cobalah yang terbaik untuk membersihkan lingkungan di Indonesia.
Kami mendorong kalian untuk melakukannya.
Dari Kouta Hasumi

Surat Kouta Hasumi ini disertai gambar Doraemon dan kawannya yang lucu.


Aku berusaha membalasnya dengan sebaik-baiknya:
Untuk Kuota Hasumi
Nama saya Aya, kelas 5 SD H Isriati Baiturrahman Semarang, Jawa Tengah, Indonesia.
Di Indonesia tadinya memang kotor, karena kami sudah melakukan bersih-bersih jadi Indonesia tidak terlalu kotor lagi.
Terimakasih atas dukungannya.
Kami akan melakukan yang terbaik untuk lingkungan kami di Indonesia sesuai usulmu.

Dari Aya = Azzahra Soraya Bilhaq

Surat yang kedua untukku dari Kana Onishi, seorang anak perempuan dari Jepang yang duduk di kelas 5 SD di Jepang.
Kana Onishi menulis:

Halo !
Nama saya Kana Onishi
Saya duduk di kelas 5 di sekolah dasar
Saya terkehut dengan kerudung yang kamu pakai karena kelihatannya sangat panas.
Dari Kana

Aku membalas surat tersebut begini:

Untuk Kana Onishi
Nama saya Aya, kelas 5 SD H Isriati Baiturrahman Semarang, Jawa Tengah, Indonesia.
Kamu terkejut ya dengan kerudung yang kami pakai?
Ada yang berpendapat bahwa memakai kerudung itu panas, dan ada yang berpendapat kalau memakai kerudung itu biasa-biasa saja.
Menurutku sih memakai kerudung itu biasa-biasa saja dan lagi pula itu kwajiban kami sebagai orang Islam.

Dari Aya = Azzahra Soraya Bilhaq

Kami semua langsung membalas surat-surat yang kami terima di kertas yang telah disediakan. Selesai balas-membalas surat, kami mengumpulkan surat kami kepada Mas Toku dan Mas Yuki. Saat kami mengumpulkan surat-surat balasan kami kepada mereka berdua, mereka hanya senyum dan berkata bahwa mereka tidak mengerti apa yang kami tulis.
O.... ya tadi Mas Toku dan Mas Yuki menjelaskan semua materi dengan sangat lucu sehingga kami tertawa terus. Setelah itu para tamu berpamitan dengan kami. Katanya Mas toku akan pulang sore nanti, sedangkan Mas Yuki pulangnya tanggal 5 April besok.
Senang sekali rasanya mendapat kunjungan dari Bintari. Pasti mereka selalu membawa special guess dari negara lain. Dengan begitu kami jadi tahu tentang kebiasaan, budaya, teknologi dan cara mereka berkomunikasi. Walaupun mereka kadang tidak mengerti apa yang kita maksudkan atau kami tidak mengerti apa yang mereka maksud, tetapi selama kunjungan mereka, kami sangat senang dan mereka pun menikmati kunjungan mereka sehingga walaupun susah dalam berkomunikasi, tetapi dengan sabar dan penuh pengertian mereka akan mencoba memahami.
Alhamdulillah....Terimakasih Bintari, terimakasih Tim Aksel, terimakasih Kepala Sekolah, dan terimakasih ayah bunda karena kalian semua aku bisa merasakan ini semua. Sesuatu yang besar, sesuatu yang membuatku merasa bahagia dan bangga mendapat kesempatan yang menakjubkan ini.
Salamku untuk sahabat-sahabatku di Jepang, anak-anak SD di Jepang yang suka Doraemon, seperti juga aku! (AYA V E / 1)

Sunday, February 12, 2006

BABAD SEMARANG di Pesta Siaga

Yuppy….! Yahuyyy…..! Yes! Aku bisa ikut Pesta Siaga lagi setelah di tes ‘mendongeng’ oleh Pak Amir. Sepertinya aku enggak yakin boleh ikut Pesta Siaga lagi, soalnya pelajaranku di kelas begitu padat dan banyak tugas.

Selama 1 Minggu latihan dari jam 07.30 sampai istirahat ke dua. Kadang aku harus ulangan sendirian karena temanku paginya sudah ulangan. Tapi aku suka sekali. Tadinya aku kehabisan batere jika udah mikirin sekolah, tapi waktu aku tahu aku ikut Pesta Siaga dan ikut Funny Story Telling, wah….. aku seperti di charge lagi sampai full! Senangnya…………..
(tahun depan aku boleh ikut lagi enggak ya?)

Alhamdulillah aku dipercaya teman-teman jadi Pinrung. Padahal aku paling muda di reguku, jadi semuanya aku panggil ‘embak’. Tadinya aku seneng sekali waktu mbak Zada, mbak Andri dan mbak Cindy ikut, tapi mereka harus mengundurkan diri dari Pesta Siaga ini karena usianya sudah bukan Siaga lagi dan ada yang karena fisiknya sedang lemah sehingga tidak boleh kecapekan. Padahal mereka baik banget, apalagi mbak Zada yang selalu belain aku. Sedih juga mereka enggak ikut. Tapi aku harus tetap bersemangat dalam latihan biar semakin terampil dan bagus sehingga kita bisa juara dan maju ke tingkat cabang atau tingkat kota.

Reguku terdiri dari Aku, Mbak Indah, Mbak Dewi, Mbak Desi, Mbak Anin, Mbak Dinar, Mbak Gitti, Mbak Diasa, Mbak Medira dan Mbak Sari. Mereka semua baik dan pintar-pintar. Senang bisa bekerjasama dengan mereka. Kami semua kompak, jika ada perselisihan langsung bisa diselesaikan dan berdamai dengan saling meminta maaf. Pokoknya asik deh, kita benar-benar gembira!

Saat Pesta Siaga
Kami kumpul di sekolah jam 06.30. Ada 4 regu yang mewakili sekolahku, yaitu 2 regu putra dan 2 regu puteri, terdiri dari Barung Merah, Barung Biru, Baru Kuning dan Barung Biru. Kami diberi pengarahan oleh Pak Parnen, kemudian diberi wejangan oleh Pak Noto setelah itu kami berangkat menggunakan bis sekolah.

Sampai di Lapangan tempat Pesta Siaga berlangsung, sudah banyak siaga-siaga yang datang dan sebagian sudah menempatkan diri di lapangan. Aku dan rombonganku membuat posko istirahat, lalu kami berkumpul sebentar untuk merapikan barisan, lalu dengan rapi kami menuju lapangan tempat upacara pembukaan berlangsung. Tidak seperti tahun lalu, sepertinya regu yang ikut Pesta Siaga tidak sebanyak tahun lalu. Beberapa sekolah yang aku tahu cuma mengirim 2 regu Pramuka, yaitu 1 regu putra dan 1 regu puteri. Kami mendapat nomor peserta 05, 06, 57, dan 58. Reguku mendapat nomor 58.

Upacara berjalan khidmat seperti biasanya, semuanya lancar diiringi ucapan Selamat Berlomba dari Yahnda Pembina Upacara. Aku dan Fadhil Siaga yang mewakili seluruh peserta untuk disematkan tanda peserta Pesta Siaga.
Berjuang di 10 POS
Pos I yang aku kunjungi adalah POS PEDULI KEMANUSIAAN, kami disuruh mengisi kotak amal. Karena reguku semua mengisi kotak amal tersebut, maka kami mendapat nilai 100.
Pos II yang aku kunjungi adalah POS CINTA TANAH AIR, kami disuruh menempel tulisan pada Peta yang tersedia, yaitu kami disuruh memberi nama pulau. Karena benar semua kami mendapat nilai 100.
Pos III yang aku kunjungi adalah POS MELIPAT BENDERA MERAH PUTIH, kami disuruh melipat kemudian menjawab pertanyaan-pertanyaan. Ada 5 pertanyaan yang tersedia, kami menjawab dengan benar semua, jadi kami mendapat nilai 100.
Pos IV yang aku kunjungi adalah POS KESENIAN DAERAH, kami mempersembahkan gerak dan lagu. Lagu yang mengiringi tarian kami adalah “Jangan Marah”. Di pos ini kami mendapat nilai 90.
Pos V yang aku kunjungi adalah POS TEKA TEKI SILANG, kami diberi soal dan kami harus mengerjakan soal seperti teka teki silang. Waktu ada soal yang bunyinya: keinginan, kami sempat bingung. Tapi waktu aku lihat huruf depannya H, aku langsung bilang: HARAPAN! Wah selamet deh, pas di kotaknya, dan kami bisa nyelesein teka-teki silang ini. Jadi kami dapat nilai 100 lagi.
Pos VI yang aku kunjungi adalah MEMASUKKAN BAN MOBIL, kami disuruh memasukkan ban mobil ke sebuah tiang. Karena tiangnya enggak boleh jatuh jadi harus ada yang megangi. Sampai selesai, tiang kami tidak jatuh sehingga kami mendapat nilai 100.
Pos VII yang aku kunjungi adalah POS KEGIATAN KEAGAMAAN, kami disuruh masuk ke Mushola, tapi karena mbak Medira berhalangan jadi di tes di luar, sedangkan yang lain di tes di dalam mushola. 5 anak di dites surat-surat dalam Al Qur’an dan 5 anak di tes do’a sehari-hari. Karena kami bisa menyelesaikan semua, kami dapat nilai 100.
Pos VIII yang aku kunjungi adalah POS MENDONGENG CERITA RAKYAT, pertama kami disuruh ngantri di dalam kelas SD Miroto, setelah tiba giliran kami, aku menyerahkan kartu kontrol kepada bunda, lalu kami duduk membentuk membentuk formasi setengah lingkaran, dan aku berdiri di depan mereka dan mulai bercerita. Ceritaku mengenai Asal-usul Nama Semarang. Setelah selesai aku waktu ngambil kartu kontrol aku diberi ucapan oleh Bunda yang jadi Juri, katanya regu kami yang paling bagus. Alhamdulillah….. Di sini kami mendapat nilai 80.
Pos IX yang aku kunjungi adalah POS LEMPAR BOLA KERANJANG, kami disuruh memasukkan bola ke dalam keranjang, karena melemparnya terlalu keras, jadi semuanya memantul keluar, jadi lah nilai kami 0.
Pos X yang aku kunjungi adalah POS KEBERSIHAN, ini adalah Pos terakhir, kami disuruh mengumpulkan sampah-sampah, tapi karena ada yang tutup hidung, jadi kami mendapat nilai 95, karena disangkain enggak suka bersih-bersih atau jijik kalau disuruh bersih-bersih.
Total nilai kami adalah 865. Wah senangnya, sudah dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan di tiap Pos-Pos yang disebut Warung, jadi ada Warung I, Warung II dan seterusnya.

Kami kemudian istirahat, sholat dan makan siang. Setelah itu kami persiapan untuk Upacara Penutupan Pesta Siaga. Wah aku enggak bawa HP (kan peraturan sekolah enggak boleh bawa HP jadi aku kira kegiatan seperti ini juga enggak boleh bawa HP), padahal tadi pagi aku bilang pada ortu ku kalau bubarnya mungkin jam 5 sore seperti tahun lalu. Jadi aku minta dijemput jam 5 sore. Padahal belum juga Ashar, eh udah mau Upacara penutupan.

Waktu pengumuman, aku deg degan juga. Pertama kali dibacain untuk Juara Siaga Putra, juaranya yaitu: SD Pedrikan Kidul sebagai juara III (nilai=855), SD H. Isriati Baiturrahman sebagai juara II (nilai=875; nomer peserta 06) dan SD H. Isriati Baiturrahman sebagai Juara I (nilai= 885; nomer peserta 05).
Lalu juara untuk Siaga Putri, juaranya adalah: SD Pedrikan Utara sebagai Juara I (nilai=883; nomer peserta 59), SD H. Isriati Baiturrahman sebagai juara II (nilai=870; nomer peserta 58) dan SD H. Isriati Baiturrahman sebagai Juara III (nilai= 869; nomer peserta 57).

Wah seneng, Alhamdulillah dan terimakasih kepada Yahnda dan Bunda yang sudah membimbing kami ini sehingga kami bisa juara dan bisa maju ke Pesta Siaga tingkat Cabang. Eh ya, aku bertanya-tanya tentang 5 poin yang bertambah untuk reguku, ternyata kami mendapat nilai tambahan karena kami menjadi regu terbaik di Warung V yaitu Pos Mendongeng Cerita Rakyat. Aku jadi ingat kata-kata Bunda yang jadi Juri di Warung V, yang memberi ucapan selamat karena kami yang paling bagus. Aku pikir saat itu ucapan Bunda tersebut hanya untuk memberi semangat, ternyata kami dapat bonus poin! Kayak di game PS aja!
Aku senang sekali, karena susah banget ngomong pake bahasa Jawa, kalau ada yang lupa pasti susah banget ngarangnya, bisa-bisa salah ngomong jadi enggak nyambung, tapi kalau bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, kalau ada yang lupa ya dikarang-karang sedikit bisa nyambung lagi. Alhamdulillah enggak ada yang lupa. Trus anggota reguku serius banget dengerin ceritaku, enggak cuma itu, wajah mereka juga terlihat mengikuti alur ceritaku, jadi saat aku bercerita sedih, wajah mereka ikutan sedih, waktu aku cerita lucu, mereka ikut tertawa trus kalau aku bertanya, mereka langsung menjawab, sehingga ceritaku jadi hidup banget, jadi kekompakan kamilah yang membuat regu kami mendapat bonus poin dan kami menjadi juara II.

Oke, itu tadi cerita pengalamanku di Pesta Siaga Kwaran Semarang Tengah. Semoga untuk tingkat selanjutnya aku bisa lolos seleksi (kabarnya ada seleksi lagi di sekolah loh). Mohon do’anya ya!

Minggu, 12 Februari 2006 jam 20.23

Monday, February 06, 2006

I LIKE ......

Aku suka puisi. Setiap hari aku nulis puisi.
Kadang gampang kadang susah, sampai enggak ngerti kata yanga mo dipake. by the way, asik banget loh.

Wah aku enggak bisa sering-sering bikin cerita di blog.
Aku sibuk sekali. Kadang aku sampe enggak sempet maen PS. Jadi nanti dulu ya guys soal cerita-ceritaku.

Kadang aku males nulis di komputer aja. Aku lagi seneng nulis di diary "Betty Bob" ku. Wah kadang adikku baca seenaknya. Malu deh. Tapi biarin deh, seru juga ngumpetin diary, trus nulisnya sebelum tidur, jadi enggak ada yang tau.

OK, buat yang suka nge blog, entar ku ceritain pengalamanku yang laen deh.
Eh, Pak Amir tgl 11 Feb besok Ultah ke 36. Wah, aku pengen bikin pesta ama temen-temen, Suprised gitu, tapi kayaknya nih Pak Amir sibuk berat. Jadi daripada kacau en bikin marah Pak Amir ya aku batalin ngajak temen-temen bikin pesta kejutan. Padahal aku udah ngerencanain bikin pesta ala sains, nyontek buku sains, gituuuuuu!
Tapinya semua lagi sibuk. Bu Lest yang pengen ku mintai bantuan lagi super sibuk, aku enggak berani gangguin. Wis to semua lagi sibuk berat!

Bye, aku juga sibuk nih.

Thursday, January 19, 2006

MY HEART

hatiku jatuh
bruk.....!
ada rasa sakit
sakit sekali
warna merah
kini menjadi biru
lama-lama
biru itu beku

terseok-seok
kubawa hatiku
yang biru
dan beku
kadang malah kesandung
sampai tersungkur
terhina

tapi aku harus kuat
bertahan
dan terus bertahan
membawa hatiku
sampai kutemukan
tempat yang baru
dimana hatiku
tidak lagi beku
tidak lagi biru

aku tahu
Allah ku tidak tidur
do'a ku pasti didengar-Nya
AMIN

Saturday, January 07, 2006

INI KARYAKU YANG BELUM SELESAI
AKU SIBUK SEKALI!
Aku buat ketika aku kelas empat, bulan Agustus 2005

Buah Kesabaran (Perjuangan Elsa)

Elsa adalah seorang gadis yang cantik nan pintar, Elsa sekolah di SD Dika Dharma. Elsa duduk di kelas empat. Karena pintar, Elsa sering ditunjuk oleh gurunya untuk mengikuti lomba – lomba mata pelajaran dan lain - lainnya. Banyak kesempatan yang diberikan sekolah kepada Elsa untuk menunjukkan bakat dan kemampuannya. Di sekolahnya Elsa terkenal pintar, baik, dan sopan. Pada suatu hari Dinas Pendidikan di kotanya mengadakan lomba mata pelajaran yang meliputi pelajaran Sains, IPS, dan Matematika. Elsa ditunjuk oleh gurunya untuk mengikuti lomba mata pelajaran IPS.
Semua persiapan lomba disiapkan Elsa dengan teliti, dari meminjam buku di perpustakaan, meminjam buku dari Bu Cahyani, sebagai Guru pembimbing IPS, juga mengumpulkan data-data dari internet dan koran di rumahnya. Selain itu di rumah Elsa belajar dengan sangat tekun dan hampir-hampir tidak ingat waktu, karena setiap waktunya makan atau Shalat, ia harus diingatkan oleh Bundanya. Elsa begitu berharap agar ia berhasil sehingga tidak mengecewakan guru, orang tua dan teman-temannya. Shalat tahajud pun dikerjakannya tanpa bantuan Bundanya untuk membangunkannya, Elsa memasang alarm di handphonenya yang diletakkan di sebelah bantal tidurnya.
Sampai pada waktu lomba Elsa sangat khawatir karena saingannya dari SD-SD yang anaknya rata-rata selalu juara kelas dan sudah sering mengikuti lomba-lomba mata pelajaran, Elsa saja baru ke dua kalinya mengikuti lomba seperti ini, karena ia biasanya mengikuti lomba baca puisi, menggambar ataupun story telling. Pada saat didaftarkan ulang oleh gurunya, sambil menunggu, Elsa belajar dengan sangat tekun dan kembali membuka-buka buku yang dibawanya. Selesai mendaftar ulang ia dan gurunya menuju tempat lomba yaitu di lantai dua.
Sampai di lantai dua mereka melihat daftar nama di kelas A ternyata nama Elsa tidak ada setelah itu mereka menuju ke kelas B di daftar nama tercantum nama Elsa Dwi Pratiwi, nama lengkap Elsa, dan Elsapun langsung menuju ke bangkunya, sebelum mulai lomba, para peserta dipersilakan untuk berdoa. Elsapun menggunakan kesempatan berdoa ini untuk berdoa dengan sungguh - sungguh agar dia berhasil. Selesai berdoa ada beberapa peserta yang belum selesai berdoa, Elsa memperhatikannya karna Elsa curiga. Dalam hati Elsa berkata, “Padahalkan orang Islam sepertiku kenapa berdoanya lama sekali?“. Setelah peserta lainnya sudah selesai berdoa, Elsa melihat kertas yang bertuliskan rangkuman IPS kelas 4 kurikulum 1993 di tangan peserta yang berdoanya lama sekali tadi. Karena dalam pengumuman mengerjakan soal boleh mengerjakan sampai pukul 15.00, Elsa pun menyempatkan diri untuk melaporkan bahwa peserta yang duduk di sebelah Elsa membawa kertas contekan , tetapi panitia tidak percaya dengan begitu saja, setelah di geledah ternyata tidak ada. Elsa sangat heran dalam hati Elsa berkata lagi “ Padahal aku benar – benar melihatnya bahwa dia membawa kertas contekan? “.
Selesai lomba, hati Elsa sangat berdebar – debar, pengumuman lomba akan dilaksanakan 2 jam lagi, yang bearti pukul 19.00. Semakin mendekati waktu pengumuman Elsa semakin berdebar-debar dan tidak ada nafsu makan lagi. Padahal ia baru sarapan pagi dan belum makan siang. Anehnya ia tidak merasa lapar dan haus, hanya debar keras di dadanya dan sesekali menoleh ke arah ruangan di mana panitia lomba berkumpul. Tepat jam lima, Elsa seperti terpaku di tempatnya duduk, karena itu adalah saatnya untuk pengumuman sang juara. Elsa menunggu nomo rnya di panggil, tapi juara 3 dan juara 2 sudah diumumkan, bukan juga nomor Elsa yang disebutkan. Ia sangat sedih dan semakin tegang, lalu guru Elsa berkata, “Masih ada harapan Elsa, kan juara 1 belum diumumkan. “
Tak berapa lama, juara 1 disebutkan dengan agak perlahan, sepertinya panitia sengaja mempermainkan perasaan Elsa yang sudah tidak karu-karuan. Setelah juara satu di umumkan ternyata yang juara bukan Elsa, Elsa sangat sedih karena usahanya gagal, tetapi ia senang juga karena peserta yang curang tadi juga tidak menjadi juara. Jelas saja ia tidak juara, kan materi lombanya kan kurikulum 2005 tapi yang di bawa peserta yang nyontek itu kurikulum 1993, pantas panitia tidak menemukan kecurangan waktu memeriksa peserta yang curang tadi.
Keesokan harinya, Elsa masih sangat sedih tentang kejadian kemarin. Setelah upacara murid – murid masuk ke kelas masing – masing. Elsa masuk ke kelas dengan sangat sedih ia takut jika teman – temannya mengejeknya karna ia tidak juara. Pada saat pelajaran di mulai, Guru Elsa nmemanggil Elsa. Kemudian Elsa pun maju ke meja bu guru, setelah itu guru Elsa berkata ” Belajar terus ya… supaya jika kalau lomba lagi juara, Kamu sabar terus ya… selalulah berdoa ! “
FIELD TRIP KELAS III DAN V AKSELERASI
(SMK N 1 BAWEN, MUSIUM ISDIMAN DAN STASIUN AMBARAWA)

Hari sabtu tanggal 10 Desember 2005, tidak seperti biasanya jika bel berbunyi kami pasti berbaris bersama temen-temen kelas yang lain untuk berdo’a bersama, tapi kali ini aku dan temen-temen sekelas ditambah adik-adik kelas 3 E berbaris di depan lorong depan kelasku. Kami dipimpin oleh Pak Amir dan bu Lestari untuk membentuk barisan yang rapi kemudian berdo’a bersama. Setelah itu Pak Amir memberikan pengarahan kepada kami tentang kegiatan yang akan kami laksanakan hari itu, beliau menjelaskan mengenai Field Trip kami yang akan berkunjung ke SMKN 1 Bawen, Musium Isdiman dan Stasiun Kereta Api Ambarawa. Kami diberi gambaran mengenai apa saja yang akan kami lakukan, seperti kegiatan menanam dan memanen jagung, di musium nanti kami akan mendengarkan cerita dari pelaku sejarah, dan di stasiun kami akan naik kereta. Pak Amir berharap kami berlaku sopan, tidak nakal dan tidak berpisah dengan teman-teman. Selanjutnya Pak Amir mengabsen kami secara per kelompok mobil, yaitu dari mobil 1 sampai mobil 13 (banyak ya mobilnya?), aku sendiri naik di mobil 2 bersama Fia, Muti, Bu Ulfah dan Mama Muti. Setelah selesai mengabsen kami hingga kami sudah tahu masuk kelompok mobil berapa dan temannya siapa saja, kami berbaris rapi ke depan TU untuk menunggu Pak Amir dan Bu Lestari memanggil para guru pendamping, kemudian kami disuruh menuju mobil kami masing-masing sesuai kelompok nomor mobil.

Diperjalanan yang memakan waktu sekitar 45 menit itu kami pergunakan untuk ngobrol dan bermain banyak hal yang lucu agar perjalanan terasa singkat. Sampai di tempat tujuan pertama yaitu SMK N 1 Bawen, mobil kami parkir di halaman sekolah yang tampak luas. Banyak tumbuh-tumbuhan yang menghiasi halaman sekolah tersebut hingga nampak Asri dan sejuk banget. Nyaman kali ya kalau untuk membaca atau bermain bersama teman-teman. Halaman sekolahnya tampak bersih dan rapi, bangunan sekolahnya berwarna putih, tinggi banget (berapa lantai ya?), setiap bangunan memiliki koridor yang menurutku membingungkan, setiap koridor menghubungkan bangunan-bangunan yang fungsinya berbeda seperti bangunan laboratorium, bangunan tempat perawatan tanaman hidrophonik, bangunan tanaman-tanaman hias, kantor dan lainnya. Setiap melewati koridor kita akan menjumpai taman yang indah dan banyak tumbuhan bunganya. Mungkin kalau belum terbiasa dengan tempat itu seperti aku, bingung juga loh, sepertinya hanya berputar-putar saja soalnya bangunannya bentuk dan warnanya sama, tetapi fungsinya berbeda. Untung ada pemandunya ya, padahal kalau dilihat lebih teliti di setiap bangunan ada petunjuknya di pintu, tapi waktu itu setiap ruangan pintunya dibuka sehingga aku tidak sempat lihat, jadi bingung deh! Terimakasih untuk pemandunya, jadi aku bisa masuk ke ruang forum tanpa kebingungan dan nyasar.

Di forum kami disambut oleh bapak dan ibu guru SMKN 1 Bawen, kemudian ada salah satu dari bapak tersebut membacakan susunan acaranya, yaitu sambutan-sambutan, pengenalan sekolah dan praktek ke lapangan. Sambutan pertama oleh Pak Amir selaku Ketua Tim Aksel, beliau memperkenalkan kami sebagai murid aksel, menceritakan sekolah kita, berterimakasih atas kerjasama SMKN 1 Bawen. Setelah Pak Amir memberi sambutan kemudian Kepala SMKN 1 Bawen memberi sambutan, beliau juga mengucapkan terimakasih atas kerjasamanya, lalu aku terkejut karena tiba-tiba diminta oleh Bu Lestari untuk memberikan kenang-kenangan dan ucapan terimakasih kepada Bapak Kepala Sekolah SMKN 1 Bawen.

Acara selanjutnya adalah pengenalan sekolah, yaitu kami dijelaskan mengenai keadaan sekolah tersebut, yaitu disekolah itu memiliki beberapa program, yaitu MH (materi Hidrophonik), MP (Materi Peternakan) dan MBT (Materi Budidaya Tanaman). Mereka juga memproduksi berbagai macam makanan dan minuman contohnya Agar-agar dari rumput laut yang diberi nama “GREEN JELLY”, membuat nata de coco dari sari kepala “TOPSIL” yang merupakan singkatan dari “TOP haSILnya”, membuat tomat yang dijadikan TORAKO yaitu TOmat RAsa Korma, dan mereka juga memproduksi susu jagung manis dan susu kedelai. Selanjutnya dijelaskan juga bahwa mereka memiliki peternakan ayam yang kandangnya seperti rumah panjang, kandang rusa, peternakan kambing dan lain-lain.

Ruang pertama yang kami kunjungi setelah ruang pertemuan tadi adalah Ruang Laboratorium yang terletak agak jauh dari ruangan tadi, tapi asik juga karena disepanjang jalan kami melihat banyak kebun jagung. Di Ruang lab tersebut kami dijelaskan mengenai tanaman hydrophonik dan budi daya jagung.
Pertama kami dijelaskan mengenai Tanaman Hidroponik, yaitu taman yang ditanam tidak dengan menggunakan media tanah tetapi media air. Sebelum air, kita harus memasukkan arang sekam (arang sekam= kulit padi yang dibakar dan setelah menjadi bara disiram air sehingga seperti arang) ke dalam pot atau botol aqua bekas yang dilubangi sampingnya dengan solder sebanyak 18 lubang. Digunakan arang sekam padi karena arang sekam ini lebih banyak menyimpan air dan sterilitasnya lebih terjamin, sehingga mereka tidak menggunakan media pasir ataupun media semai. Pada budidaya dengan hidroponik, semua kebutuhan unsur hara diupayakan tersedia setiap saat dalam jumlah yang tepat dan mudah diserap. Pembuatan unsur hara dari bahan organik dan kimia yang dicampur dalam air dengan ukuran tertentu yang sudah diteliti oleh mereka sehingga ukurannya tepat kemudian mereka sebut sebagai vitamin, cara pengambilannya yaitu dengan menggunakan gelas aqua bekas yang diisi air vitamin tersebut sebanyak seperempat gelas kemudian gelas aqua yang sudah dilubangi dimasukkan ke dalam gelas aqua bekas yang berisi air vitamin tadi, sehingga air vitaminnya diserap oleh arang sekam dan diserap oleh tumbuhan yang sedang dibudidaya.

Selesai menjelaskan tentang tanaman hidroponik yang agak susah juga dingat-ingat nama-nama unsur-unsur yang terkandung dalam vitamin untuk tanaman tersebut, sehingga membuatku agak pusing, abis semuanya terasa asing gitu loh, banyak juga kata-kata yang sulit dimengerti karena mungkin memakai bahasa sains, akhirnya kami dijelaskan tentang Budi Daya Jagung, horeee…. Itu makanan kesukaanku!

Pertama kami dijelaskan mengenai media tanam, yaitu tanah. Dari cara mengolah tanah (membajak, menggemburkan dan membuat bedengan), pemupukan (pupuk dasar dari bahan organik, jangka waktu pemberian, jumlah pupuk/ukuran pemberian pupuk), menghitung benih (banyak benih yang ditanam tergantung luas tanah), cara menanam benih (dari membuat lubang tanam sampai penyemaian benih yaitu menyiapkan media semai sampai merawat persemaian), memelihara tanaman (dari kegiatan menyiangi, memupuk, pengendalian hama, pengendalian penyakit (jagung bisa terkena penyakit juga loh, seperti bulai, hawar daun, karat dan gosong) sampai cara memanen jagung dan pengolahan pasca panen. Kami juga diberi penjelasan cara memilih jagung yaitu cari jagung yang sudah tumbuh semua, rambut jagung yang sudah berwarna hitam/tidak putih lagi, jagungnya besar-besar dan tidak berjamur.

Paling seneng setelah mendengarkan penjelasan mengenai Budi Daya Jagung yang lebih menarik dari pada Budi Daya tanaman hidroponik (karena banyak kata-kata asingnya), kami diberi jagung manis dan telo ungu yang sudah dikukus, wah enak sekali apalagi boleh langsung dimakan karena masih hangat dan boleh nambah jika masih ingin menikmati manisnya jagung dan telo ungu. Semua teman terlihat senang dan rame sekali.

Keluar dari ruang laboratorium budidaya tanaman, kami menuju ke taman. Sepatu kami dilepas dan ditinggal di ruang lab, sehingga kami bisa merasakan jalan di tanah yang berbatu kerikil, rasa sakitnya terasa sekali ketika ujung-ujung batu kerikil yang tajam kami injak, tapi aku tahan rasa sakit itu apalagi ada ibu guru SMKN 1 Bawen yang berkata: “kalau mau jadi Bu Tani harus yang kuat…” jadi aku bersemangat lagi, walau sakit ya tetep senyum aja. Taman atau apa ya, soalnya tempat itu berbentuk petak, dikelilingi ilalang dan di sana ada bangunan kecil nampak seperti perosotan kecil yang terbuat dari semen. Jadi bentuknya datar terus ada bentuk yang miring sampai dasar. Di tempat yang datar itu digunakan untuk membakar arang sekam. Kami diperlihatkan cara membakar arang sekam dan kami juga disuruh mencoba membakar sekam untuk dijadikan arang sekam. Waktu dijelaskan di lab, sepertinya sulit ternyata setelah dicoba tidak sulit malah gampang banget hanya harus hati-hati dan diperhatikan saat menyiram bara. Selesai praktek membuat arang sekam kami disuruh mengambil arang sekam dan dimasukkan ke dalam botol aqua bekas, lalu kami disuruh mengambil bibit tanaman dan melobangi arang sekam dengan jari telunjuk yang sebelumnya kami sudah memakai sarung tangan, atau boleh juga melobanginya dengan kayu kecil, kemudian memasukkan bibit tanaman yang sudah disemai lalu ketika aku tanyakan kenapa tidak diberi label nama tanaman, aku dijelaskan bahwa setiap guru dan siswa di sana harus hafal ciri-ciri tanaman dari bentuk daun dan bentuk tanaman. Lalu tanaman kami di beri vitamin kemudian diletakkan di bawah pohon agar terlindung dari sinar matahari secara langsung. Kami lalu ke lab dan menunggu sebentar persiapan membuat pupuk. Kemudian aku berlomba dengan teman-teman yaitu lomba membuat pupuk dari tanah yang dicampur dengan kotoran hewan hingga 5 bungkus, tapi aku membuatnya kelebihan, aku membuat hingga 7 bungkus. Asik sekali, tetapi ada teman yang jijik sehingga tidak mau mencoba, ada juga yang jijik tetapi mau mencoba dan disemangati oleh orang tuanya supaya mau mencoba. Setelah itu aku dan taman-teman menanam bibit jagung yang berwarna merah jadinya lucu sekali. Baru sekali itu aku melihat tanaman berwarna merah yang lucu karena sepertinya mempunyai kaki dan tangan, karena akarnya baru tumbuh sehingga menyerupai kaki dan tangan, ada juga yang seperti mempunyai rambut, ada juga yang seperti laba-laba karena mempunyai 6 kaki. Lucu-lucu bentuknya.
Nah yang paling asik lagi kami disuruh menuju lahan jagung yang terletak di depan ruang lab, di sana kami disuruh menginjak-injak lahan tanah yang penuh Lumpur lembek dan basah. Wuih rasanya jijik dan geli sekali. Ada kejadian lucu tapi kami tidak ada yang tertawa karena kasihan, yaitu ketika Nabila (3 E) terpeleset jatuh ke Lumpur, lucunya karena ia seperti terbang dan seperti lagi akrobat, sebenarnya aku pengen ketawa tapi kasihan melihat Nabila yang belepotan Lumpur. Hebat loh dia enggak nangis, walau ada air mata yang berlinang, itu pasti karena terkejut. Sigap sekali Pak Amir, Pak Nasikun dan guru-guru lain menolong, sampai sandal Nabila yang terbenam di lumpur juga diambilkan oleh Pak Amir. Aku juga hampir terpeleset, untunglah ada Bu lestari yang segera menolongku sehingga aku tidak jadi jatuh. Walau ada yang jijik, kegiatan ini diikuti oleh semuanya, bahkan Nabila juga ikut meski bajunya basah.
Ketika asik menginjak-injak Lumpur, aku dipanggil oleh pak guru dari SMKN 1 Bawen untuk mengikuti Mbak Fitri (siswi SMKN 1 Bawen) dan belajar cara menanam jagung dan disuruh praktek sendiri dengan didampingi Mbak Fitri. Teman-teman yang lain juga mendapat satu pendamping, jadi masing-masing juga praktek menanam jagung. Saat itu juga diadakan lomba menanam jagung, yaitu setiap anak wajib menanam 5 benih, jika masih ada waktu boleh menanam lebih dari 5, waktu itu aku menanam 12 benih. Selesai menanam benih kami memanen jagung di ladang jagung.

Ladang jagung itu terletak agak jauh dari lahan tempat menanam benih tadi. Jalan yang kami lalui jalan aspal, pemandangan di sebelah kanan kiri berupa kebun, di jalan itu juga tepiannya dipergunakan untuk parkir mobil. Setelah sampai di ladang kami boleh memetik jagung, kami diberi tas plastik, satu tas plastik 3 atau 4 anak aku berkelompok dengan Dea dan Nina. Ketika kami memasuki lahan jagung kakiku tertusuk duri putri malu, aku hampir saja menangis karena sangat sakit, tapi karena memetik jagungnya sudah selesai aku segera cepat-cepat menuju jalan aspal agar kakiku tidak sakit lagi. Aku ditolong Bu Lestari dari keramaian ladang jagung tempat kakiku tertusuk duri agar aku sampai lebih cepat ke jalanan yang beraspal, terbebaslah aku dari duri-duri putri malu yang tajam. Terimakasih Bu lest, kalau tidak ditolong Bu Lest, aku bisa menginjak duri lagi dan pasti aku menangis karena tidak bisa menahan sakit berkali-kali tertusuk duri.

Setelah memanen jagung kami menuju ke lab dan menimbang jagung terlebih dahulu, alat penimbangnya terletak di samping pintu ruang lab. Aku memetik jagung sebanyak 2 kg (setelah hasil petikan ditimbang). Selesai menimbang aku dan teman-teman menuju lab untuk istirahat, sholat Dluhur dan makan siang. Karena rukuhku di mobilnya Muti, jadi aku pinjem rukuh Linda yang selesai sholat lebih dahulu dari teman-teman yang lain. Makan siangnya enak sekali, yaitu nasi pake gudeg, tapi karena pedes aku ambil nasinya aja dan makan pakai sosis bekalku, tapi karena bekalku di mobil, maka aku makannya ketika perjalanan ke Musium Isdiman, ternyata teman semobil denganku (Muti dan Fia) juga belum sempat makan, jadi kami bisa makan bersama-sama. Selain Bu Ulfah, sekarang di mobilku ada Bu Neni juga, tambah rame nih, aku sama Muti dan Fia makan sambil bercanda sampai hampir tersedak karena ketawa-ketawa terus.

Perjalanan ke Musium Isdiman ternyata hanya sebentar, kami belum selesai makan sudah sampai ke tujuan. Musium itu terletak di Ambarawa. Musium itu memiliki halaman luas, di depan musium tampak beberapa peninggalan bersejarah bagi perjuangan bangsa terutama rakyat Ambarawa, seperti Tank Baja, Kereta Api, Meriam, Pesawat Tempur dan Patung Bapak Isdiman ketika pahanya pecah tertembak.
Ketika sampai di musium Isdiman kami bermain-main selama sepuluh menit, karena kami belum boleh masuk sampai bel mega phone berbunyi. Saat sirine berbunyi, kami langsung menuju ke dalam museum secara bersama-sama. Di dalam museum aku melihat banyak senjata api, perlengkapan perang serta busana perang (seperti Sabuk ex Peta, Vedfles ex Jepang, Samurai, Topi ex PETA dan Rijbroex ex PETA) di Palagan Ambarawa.

Ketika kami asik melihat-lihat isi museum, Pak Amir menemui Pak Sarmuji untuk meminta beliau menceritakan tentang kejadian di Palagan Ambarawa saat pertempuran berlangsung. Kemudian Pak Sarmuji berdiri di depan etalase senjata dan kami disuruh Pak Amir untuk duduk di lantai dengan tenang dan tertib untuk mendengarkan penjelasan dan cerita dari Pak Sarmuji. Setelah kami duduk dengan rapi, kami diberi penjelasan oleh Bapak Sarmuji (80,5 th) seorang pelaku sejarah, beliau menceritakan mengenai peristiwa perang di Ambarawa. Sebelum bercerita kejadian tahun 1945, beliau menerangkan mengenai arti Monumen Palagan Ambarawa, yaitu Monumen: benda yang dibuat manusia untuk mengenang kejadian, Palagan: tempat perang dan Ambarawa: nama tempat yang dahulunya berasal dari kata rawa yang amba (lebar/luas). Selanjutnya beliau bercerita mengenai perang yang terjadi tangal 19 November 1945, hari Selasa Legi, tentang terjadinya pertempuran di Ambarawa. Saat itu Tentara Indonesia hampir saja kalah, namun Indonesia tidak menyerah sedikitpun. Pemuda-pemuda Ambarawa ikut bertempur untuk menghentikan penjajahan di Indonesia. Tanggal 25 November 1945, hari Minggu, Ambarawa di serang pesawat tempur kemudian Pak Isdiman tertembak dan pahanya pecah. Lalu Pak Isdiman dibawa ke Magelang untuk dirawat. Keesokan harinya tanggal 26 november 1945, hari Senin, bapak Isdiman meninggal dunia. Tanggal 12 Desember jam 11 teman Pak Sarmuji, bapak Masdi tertembak dan meniggal dunia. Perang diambarawa tersebut berlangsung selama 26 hari, tentara Indonesia menggunakan taktik “CAPIT UDANG” yaitu taktik yang caranya dengan menutup semua jalan masuk ke Ambarawa kecuali 1 jalan. Ketika tentara Inggris masuk, langsung dikepung dan dihujani tembakan. Kemudian 15 Desember 1945 baru penjajah-penjajah itu pergi, nah sejak hari itu tanggal 15 Desember 1945 ditetapkan sebagai hari infanteri, yaitu hari tentara pejalan kaki. Tanggal tersebut juga ditetapkan sebagai hari Juang Kartika. Dulu Pak Sarmuji adalah tentara Jepang kemudian Pak Sarmuji keluar. Pada tanggal 15 Desember 1945 pak Sarmuji di panggil Bapak Sudirman untuk ikut berperang, pada saat di panggil pak Sarmuji belum makan, belum sempat apa-apa Pak Sarmuji di panggil untuk ikut perang di Ambarawa. Ketika akan memasuki kawasan Ambarawa baru saja menginjak kawasan perang langsung terjadi baku tembak untung Pak Sarmuji lolos dan tidak tertembak.

Selesai bercerita Pak Sarmuji mempersilakan kami untuk bertanya. Teman-teman banyak yang bertanya. Dengan sabar Pak Sarmuji menjawab pertanyaan kami. Setelah itu kami keluar ke halaman museum, kami bermain bersama teman-teman, berfoto bersama dan melihat-lihat halaman depan museum Isdiman tersebut. Kemudian Pak Amir menyuruh kami masuk ke mobil dan kami melanjutkan perjalanan ke Stasiun Ambarawa.

Di halaman Stasiun kami memarkir mobil, disana banyak orang yang berjualan makanan dan mainan. Masuk ke gerbang stasiun ada loket yang menjual tiket, tapi kami tidak membeli tiket karena tidak ada penjualnya. Kami langsung masuk dan disambut oleh seorang bapak dan beliau menjelaskan kepada kami tentang stasiun Ambarawa tersebut yang kata beliau stasiun tersebut dibuat tahun 1902, kemudian pada tahun 1979 stasiun tersebut ditutup karena sudah jarang beroperasi. Stasiun tersebut mengangkut penumpang dan barang dari Ambarawa ke stasiun Jambu lalu ke Bedono lalu pulang lagi ke Ambarawa. Lalu kami diperkenalkan lokomotif, ada 2 lokomotif disana, yang tertua berumur 103 tahun yang satunya lagi berumur lebih muda dengan nomor lokomotifnya B144. Setelah kami menunggu sebentar karena mereka mempersiapkan dulu kereta yang akan membawa kami, sambil menunggu kami menikmati es krim yang di jual di depan stasiun, barulah kami naik kereta dengan bahan bakar kayu jati yang digunakan untuk merebus air dan uap airnya untuk menjalankan kereta/digunakan sebagai tenaga kereta, makanya disebut kereta uap. Gerbong yang kami naiki seperti gerbong kereta pada umumnya yang kelas ekonomi, jendelanya tanpa kaca, dalam 1 gerbong ada 16 kursi masing-masing kursi berpasangan dengan posisi tempat duduk berhadap-hadapan sehingga enak buat ngobrol dan bersantai, aku duduk di gerbong yang paling depan. Kereta yang kami naiki memiliki 2 gerbong, tanpa kamar mandi, tanpa dapur dan restorasi, hanya gerbong untuk penumpang. Aku duduk bersebelahan dengan Pak Nasikun, di depanku duduk Fia dan Muti. Perjalanan kereta lambat, disepanjang perjalanan kami melihat sawah dengan system sengkedan. Banyak anak kecil di tepi rel kereta api yang melihat jalannya kereta sambil melambaikan tangan dan ketawa-ketawa, kami juga balas melambaikan tangan, senang sekali rasanya. Lalu kami sampai ke stasiun Jambu, kereta berhenti tetapi kami tidak turun. Lokomotif kereta bergerak lagi untuk mendorong gerbong, ketika loko tersebut sampai di belakang gerbong dan mendorong kereta terjadilah benturan yang keras sampai kami semua terkejut dan ada yang kejedot kereta, lalu kereta berjalan kembali di rel gerigi. Sepanjang perjalanan kami melihat sawah lagi dan orang-orang yang menyaksikan kereta, kereta kami juga melihat jalan raya yang dilalui mobil. Tiba-tiba di tengah area persawahan kereta berhenti kemudian dari kereta ada selang besar yang menyedot air untuk direbus, mungkin yang tadi sudah hampir habis jadi perlu diisi lagi. Sampai di Bedono kami berhenti di Stasiun Bedono. Stasiun ini sama seperti di Jambu, nampak bangunannya kuno sekali. Tidak ada orang di sana hanya seorang penjual es krim yang ada. Sambil menunggu kereta mengisi bahan bakar berupa kayu jati, kami boleh membeli es krim. Setelah kereta siap untuk berangkat, kami melanjutkan perjalanan ke Ambarawa, tetapi kami bertukar gerbong, perjalanan terasa lebih cepat dari waktu perjalanan ke Jambu dan Bedono. Sepanjang perjalanan masih sama, hanya sawah, orang-orang yang menonton kereta dan melalui perumahan penduduk. Agak bosan juga karena pemandangannya biasa saja, tidak ada yang menarik, atau mungkin karena aku sudah capek jadi tidak terlalu bersemangat melihat pemandangan yang kami lalui. Waktu aku melihat ke belakang ada tulisan di samping pintu gerbong “This journey only one hour, but this memory will never forget”. Sampai di stasiun Ambarawa kami turun dari kereta kemudian sholat ashar. Bu Lestari kemudian membagi kami kue coklat pisang dan pizza. Sambil menunggu saat unruk pulang ke Semarang lagi, kami membeli jagung bakar pada penjual jagung bakar yang ada di halaman stasiun Ambarawa. Kemudian kami naik mobil dan pulang. Selamat tinggal Ambarawa, suatu saat mungkin kami akan mengunjungimu kembali.

Perjalanan pulang sangat menyenangkan juga. Kami tidak terasa lelah, masih banyak energi untuk bermain, tetapi kami kasihan melihat Bu Ulfah mabok, mungkin masuk angin. Sampai di Sekolah kembali hari sudah gelap, kira-kira jam setengah tujuh malam. Ayahku sudah menjemput dan menungguku di taman. Senang sekali sudah sampai sekolah kembali, sebentar lagi aku juga akan bertemu ibuku dan ke tiga adikku, wah pasti aku tidur kemalaman karena bercerita terus mengenai perjalananku sehari ini. Perjalanan yang sangat menyenangkan dan banyak memberiku pelajaran-pelajaran baru. Setelah mengucapkan terimakasih pada Mama Muti, aku segera say goodbye pada teman-teman dan guru yang masih ada di sekolah. Sambil bergandengan tangan dengan ayahku menuju tempat parkir, aku masih membayangkan kejadian-kejadian sepanjang hari ini. Menyenangkan sekali……………! Terimakasih Tim Aksel, terimakasih semuanya.
PENGALAMANKU BERHEMAT ENERGI

•Kerja sama yang mengasikkan

Suatu hari aku dan adikku membaca di koran tentang himbauan untuk menghemat listrik karena jika tidak ada penghematan, maka akan diadakan pemadaman listrik secara bergiliran. Berita ini membuatku takut, demikian pula adikku yang sangat ketakutan sehingga tidak berhenti bertanya kepada ayah dan ibu tentang hemat energi listrik dan cara berhemat agar tidak terjadi pemadaman listrik.
Banyak bertanya dan banyak membaca membuatku mengerti mengenai penghematan energi listrik ini. Aku dan adikku berjanji untuk saling mengingatkan mengenai penggunaan-penggunaan listrik di rumah. Lampu kamar yang tidak terpakai segera dimatikan, komputer yang tidak digunakan walau hanya istirahat sebentar harus dimatikan, karena kadang-kadang istirahatnya sampai satu jam lebih sehingga sebaiknya di shut down saja, main game di Play Station juga dibatasi waktunya dan sebaiknya pada sore hari saja, mengerjakan PR harus sepulang sekolah sehingga tidak perlu menggunakan lampu di meja belajar, mengaji juga sore hari selagi terang jadi tidak perlu menggunakan lampu di ruang mengaji, microwave ibuku diberi stop kontak yang ada on of nya sehingga jika selesai digunakan segera ditekan tombol of nya sehingga walaupun kabel powernya tidak dicabut tetapi hubungan listriknya sudah terputus, semua hand phone dan baterai charger harus di charge pada siang hari, dan jika selesai menonton tv harus segera di matikan.
Pada suatu hari terjadi juga pemadaman listrik di lingkunganku, padahal esok hari aku harus tes smester I, jadi aku tidak bisa lagi mengulang membaca pelajaran sekolahku karena lampu charger yang ada digunakan di ruangan adikku yang masih batita. Ketika pemadaman listrik berlalu, aku sangat kesal aku jadi tidak bisa bermain karena gelap, tidak bisa nonton tv, bermain komputer, dan tidak bisa belajar walaupun siang nya sudah belajar. Lampu mati dari pagi sampai pagi lagi keesokan harinya. Setelah lampu menyala kembali itupun sudah jam 03.00 aku sudah tidur, padahalkan kalau tidak mati lampu akukan bisa belajar dahulu, selesai belajar jadinya enak bisa main, nonton tv, main komputer pokoknya asyik deh kalau belajar udah beres.
Pengalaman ini menunjukan walaupun aku sudah berusaha untuk berhemat mungkin ada orang yang belum bisa berhemat listrik atau memang karena pasokan listrik di daerahku kurang sehingga pemadaman tetap terjadi padahal kan kalau sering ada pemadaman listrik barang – barang elektronik lama - kelama akan rusak.
FIRST PAGE ..........
Blog ini khusus untuk karya-karyaku.
Siapa saja boleh membaca dan memberi komentar. Enggak ada yang lebih bermanfaat kecuali terus mencoba untuk menulis, walaupun tulisanku jelek dan ceritanya enggak bagus. Jadi beri saran dan kritikan ya...............!
Please, help me to be creative girl.

Makasih ya mi, aku mau rajin menulis seperti yang sering mami sarankan agar aku banyak membuat tulisan agar bahasa dan karyaku lebih bagus lagi. Bantuin tapinya ya..........
Makasih ya pi, komputer barunya sungguh luar biasa. Aku bisa bikin apapun yang aku mau. Bolehkan kalau aku bikin film tentang teman sekolahku?

Aku masih kesel dengan guruku di sekolah karena sudah menuduhku merekayasa foto untuk laporan sekolahku, tapi aku harus tetap menghormati mereka kan? mungkin aku enggak mau lagi berkarya untuk sekolahku. aku mau cepet lulus dan menemukan sekolah baruku. nanti pasti aku mau rajin berkarya lagi. jadi ini blog khusus untuk karyaku. aku enggak jadi pindah sekolah karena permintaan mami dan papi (padahal adikku seneng banget aku mau pindah ke sekolahnya).

walau aku masih sedih tapi aku harus melupakan semuanya. aku malu tetapi aku enggak merasa melakukan hal yang salah dan memalukan, guruku aja yang enggak percaya tapinya, mungkin emang guruku enggak suka aku atau aku terlalu bersemangat bikin tugas sekolah jadinya gitu deh kalau kecewa jadi rasanya kesellll banget. ya udah deh, besok aku seperti biasa lagi. mendingan jadi anak yang sering dimarahin karena enggak bikin tugas, enakan begituuuu, enggak capek, enggak repot, enggak diceramahin papi dan mami karena sering pake telpon dan sering keluar rumah, enggak sakit hati dan..... aku bisa sering beli komik karena waktu buat bikin tugas jadi lowong be...be....he....he....
uang tabunganku juga enggak berkurang buat bayar bensin dan ongkos taksi kan..........be.... be.... be..... he.... he.... he.... hik....hik.....hik...... kenapa aku masih nyesel sekolah disitu ya........? Wis adikku emang selalu beruntung enggak milih sekolah di tempatku sekarang ini. Walaupun banyak yang bujukin dia tetap enggak mau, sekarang ketawa-ketiwi deh, ngetawain aku yang siiiiaaalllll.........!

Its....me!
SORAYA BILHAQ