Saturday, January 07, 2006

INI KARYAKU YANG BELUM SELESAI
AKU SIBUK SEKALI!
Aku buat ketika aku kelas empat, bulan Agustus 2005

Buah Kesabaran (Perjuangan Elsa)

Elsa adalah seorang gadis yang cantik nan pintar, Elsa sekolah di SD Dika Dharma. Elsa duduk di kelas empat. Karena pintar, Elsa sering ditunjuk oleh gurunya untuk mengikuti lomba – lomba mata pelajaran dan lain - lainnya. Banyak kesempatan yang diberikan sekolah kepada Elsa untuk menunjukkan bakat dan kemampuannya. Di sekolahnya Elsa terkenal pintar, baik, dan sopan. Pada suatu hari Dinas Pendidikan di kotanya mengadakan lomba mata pelajaran yang meliputi pelajaran Sains, IPS, dan Matematika. Elsa ditunjuk oleh gurunya untuk mengikuti lomba mata pelajaran IPS.
Semua persiapan lomba disiapkan Elsa dengan teliti, dari meminjam buku di perpustakaan, meminjam buku dari Bu Cahyani, sebagai Guru pembimbing IPS, juga mengumpulkan data-data dari internet dan koran di rumahnya. Selain itu di rumah Elsa belajar dengan sangat tekun dan hampir-hampir tidak ingat waktu, karena setiap waktunya makan atau Shalat, ia harus diingatkan oleh Bundanya. Elsa begitu berharap agar ia berhasil sehingga tidak mengecewakan guru, orang tua dan teman-temannya. Shalat tahajud pun dikerjakannya tanpa bantuan Bundanya untuk membangunkannya, Elsa memasang alarm di handphonenya yang diletakkan di sebelah bantal tidurnya.
Sampai pada waktu lomba Elsa sangat khawatir karena saingannya dari SD-SD yang anaknya rata-rata selalu juara kelas dan sudah sering mengikuti lomba-lomba mata pelajaran, Elsa saja baru ke dua kalinya mengikuti lomba seperti ini, karena ia biasanya mengikuti lomba baca puisi, menggambar ataupun story telling. Pada saat didaftarkan ulang oleh gurunya, sambil menunggu, Elsa belajar dengan sangat tekun dan kembali membuka-buka buku yang dibawanya. Selesai mendaftar ulang ia dan gurunya menuju tempat lomba yaitu di lantai dua.
Sampai di lantai dua mereka melihat daftar nama di kelas A ternyata nama Elsa tidak ada setelah itu mereka menuju ke kelas B di daftar nama tercantum nama Elsa Dwi Pratiwi, nama lengkap Elsa, dan Elsapun langsung menuju ke bangkunya, sebelum mulai lomba, para peserta dipersilakan untuk berdoa. Elsapun menggunakan kesempatan berdoa ini untuk berdoa dengan sungguh - sungguh agar dia berhasil. Selesai berdoa ada beberapa peserta yang belum selesai berdoa, Elsa memperhatikannya karna Elsa curiga. Dalam hati Elsa berkata, “Padahalkan orang Islam sepertiku kenapa berdoanya lama sekali?“. Setelah peserta lainnya sudah selesai berdoa, Elsa melihat kertas yang bertuliskan rangkuman IPS kelas 4 kurikulum 1993 di tangan peserta yang berdoanya lama sekali tadi. Karena dalam pengumuman mengerjakan soal boleh mengerjakan sampai pukul 15.00, Elsa pun menyempatkan diri untuk melaporkan bahwa peserta yang duduk di sebelah Elsa membawa kertas contekan , tetapi panitia tidak percaya dengan begitu saja, setelah di geledah ternyata tidak ada. Elsa sangat heran dalam hati Elsa berkata lagi “ Padahal aku benar – benar melihatnya bahwa dia membawa kertas contekan? “.
Selesai lomba, hati Elsa sangat berdebar – debar, pengumuman lomba akan dilaksanakan 2 jam lagi, yang bearti pukul 19.00. Semakin mendekati waktu pengumuman Elsa semakin berdebar-debar dan tidak ada nafsu makan lagi. Padahal ia baru sarapan pagi dan belum makan siang. Anehnya ia tidak merasa lapar dan haus, hanya debar keras di dadanya dan sesekali menoleh ke arah ruangan di mana panitia lomba berkumpul. Tepat jam lima, Elsa seperti terpaku di tempatnya duduk, karena itu adalah saatnya untuk pengumuman sang juara. Elsa menunggu nomo rnya di panggil, tapi juara 3 dan juara 2 sudah diumumkan, bukan juga nomor Elsa yang disebutkan. Ia sangat sedih dan semakin tegang, lalu guru Elsa berkata, “Masih ada harapan Elsa, kan juara 1 belum diumumkan. “
Tak berapa lama, juara 1 disebutkan dengan agak perlahan, sepertinya panitia sengaja mempermainkan perasaan Elsa yang sudah tidak karu-karuan. Setelah juara satu di umumkan ternyata yang juara bukan Elsa, Elsa sangat sedih karena usahanya gagal, tetapi ia senang juga karena peserta yang curang tadi juga tidak menjadi juara. Jelas saja ia tidak juara, kan materi lombanya kan kurikulum 2005 tapi yang di bawa peserta yang nyontek itu kurikulum 1993, pantas panitia tidak menemukan kecurangan waktu memeriksa peserta yang curang tadi.
Keesokan harinya, Elsa masih sangat sedih tentang kejadian kemarin. Setelah upacara murid – murid masuk ke kelas masing – masing. Elsa masuk ke kelas dengan sangat sedih ia takut jika teman – temannya mengejeknya karna ia tidak juara. Pada saat pelajaran di mulai, Guru Elsa nmemanggil Elsa. Kemudian Elsa pun maju ke meja bu guru, setelah itu guru Elsa berkata ” Belajar terus ya… supaya jika kalau lomba lagi juara, Kamu sabar terus ya… selalulah berdoa ! “

1 comment:

Soraya Bilhaq said...

Aya, mana cerita selanjutnya? Selalu ditunggu loh.
Mami senang aya bisa bercerita seperti itu, tadinya agak terkejut karena enggak mengira itu Aya yang membuat. Papi juga enggak kalah terkejutnya loh, waktu membaca dan melihat pemilihan kata serta koleksi kata-kata seperti Kurikulum, Dinas Pendidikan dll, sepertinya enggak yakin kalau Aya yang membuat.
OK Aya, lanjutkan ceritanya ya. Terbukti kan, kalau Aya mau dan tekun pasti Aya bisa. Mengenai penilaian yang lainnya, jangan terlalu dipikirkan, semua ada prosesnya, yang penting Aya menulis dulu, soal yang lainnya bisa belajar lagi.

Berkarya terus ya!
Mami & Papi